
“Laa budda lil qaa-idi an yakuuna lahu ahlam,wa illa la yashluh an yakuuna qaa-idan…Seorang pemimpin harus mempunyai banyak mimpi, jika tidak dia tidak layak menjadi pemimpin.”
Karena menjadi pemimpin berarti menjadi orang yang cerdas.Yakni berani berpikir mendahului masanya, meski kadang orang lain belum bias memahaminya.Ia juga obsesif. Memiliki pikiran dan gagasan besar di luar apa yang dipikirkan orang lain. Seperti yang dilakukan Khidr, hal-hal yang tidak bisa dipahami dan dimengerti oleh Nabi Musa.
Doa sapu jagat, andalan seluruh umat.Yakni doa pamungkas,”Robbanaa aatina fiddun-ya hasanah wafil aakhirati hasanah waqina ‘adza bannar..Ya Allah berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan berikan pula kebaikan di akhirat dan jauhkanlah dari siksa api neraka.”(Al Baqarah : 201)
Kita mesti memiliki prioritas dan fokus dalam hidup kita. Fokuskan pada kekuatan, pada apa yang kita miliki untuk mampu mendahsyatkan potensi meraih prestasi. Seperti kaca pembesar yang mengumpulkan sinar pada satu titik untuk dapat membakar.

Bersyukurlah.”Nikmat itu seperti hewan buruan yang mudah lepas,maka ikatlah nikmat itu dengan banyak bersyukur”demikian nasihat Umar bin Abdul Aziz.
Bagaimana kita latihan fokus ? Lewat shalat. Fokus berarti konsentrasi. Mengarah kepada satu titik. Fokus dalam shalat berarti berlatih khusyuk sehingga shalat dapat dinikmati dan dapat memberikan nilai lebih.
Shalat yang dinikmati tentu akan mampu menyehatkan hati, menyibak potensi, menghadirkan solusi, mencegah diri dari perbuatan yang menghinakan diri. Allah berfirman,
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”(Al Baqarah:45)
“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”(Al Baqarah:153)
“Dan dirikanlah shalat,sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.”(Al Ankabut:45)
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan orang yang membutuhkan, jalinlah persaudaraan,dan shalatlah di waktu malam ketika orang lain ketiduran,niscaya kalian akan masuk surga dengan penuh kesejahteraan.”(HR.Tirmidzi dari Abdullah bin Salam)
Orang yang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan, maka ia telah durhaka kepada harinya dan menganiaya terhadap dirinya.(Dr.Yusuf Al Qaradhawi,Al Waqtu fi Hayatil Muslim,hlm.13)
Diambil dari buku ZERO to HERO karangan Solikhin Abu Izzudin.
Ingin baca buku ini? GRATIS di Taman Bacaan Rumah Pintar KEMBAR
Jl.Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten. Telp (0272) 3154 777.
Buka Senin-Sabtu 08.00-20.00 dan Minggu 08.00-14.oo.
Kami tunggu kedatangan Anda di Rumah Pintar Kembar