The Secret of Meaningful Life (2)

  • Tubuh manusia merupakan puncak kesempurnaan dalam penciptaan. Semua komponen dalam tubuh itu dipercayakan Tuhan secara fungsional untuk menegakkan  kesempurnaan itu.
  • Kejujuran untuk menerima apa yang terjadi dengan diri merupakan salah satu bentuk pemahaman terhadap diri sendiri. Sekaligus sebagai bagian dari upaya untuk lebih mengenali diri sendiri.
  • Jangan sampai terjebak dalam kendaraan prasangka. Berprasangka pada diri membuat anda berjarak dengan diri itu sendiri. Maka kendaraan anda pasti menjauhi dari jarak Tuhan.
  • Iman menjadi landasan kemakmuran ketika apa yang kita raih dan beri selalu atas kehendak Allah. Karena kemakmuran yang dijanjikan-Nya sungguh tak terbatas.
  • Keteguhan dan keberpihakan pada hati hanya datang dari kekuatan iman kita kepada Allah. Keteguhan itu hanya terbukti kalau kita melepaskan semua urusan kita dan mengembalikannya kepada Allah. Apapun yang terjadi pada diri kita bukanlah alasan untuk menyalahkan orang lain, apalagi sampai membenci. Jangan sekali-kali kita menyakiti hati orang lain, karena pada hakikatnya semua perbuatan kita akan kembali pada diri kita sendiri. Doakanlah mereka yang melakukan sesuatu yang mungkin saja tidak sesuai dengan pilihan hati kita. Jadi kemakmuran tidak bisa tidak, harus dimulai dari kekuatan hati.
  • Usia yang bermakna adalah yang memakmurkan kehidupan. Kemakmuran itu sendiri merupakan kekayaan atau kekuatan yang keluar dan mengalir dari kita kepada orang lain, bukan yang tersimpan pada kita.
  • Betapapun banyaknya harta yang Anda miliki tetapi tidak puas hati Anda tetap  disebut miskin.
  • Ujung dari perjalanan hidup adalah mengenal dan menemukan hakekat diri. Disitulah kita menyambut Allah dan Allah pun menyambut kita.
  • Harta, materi memang bukan ukuran kemakmuran. Ukurannya adalah hati.
  • Kemakmuran yang menjadi “makanan” spiritual adalah ketika apa saja yang menjadi kekayaan kita bermakna bagi orang lain. Nilainya pada kebermaknaannya,  bukan kuantitas materinya.
  • Mereka yang meletakkan asset kemakmuran hidupnya pada harta dan dirinya saja maka kekayaannya itu hanya berhenti sampai batas usia. Kemakmurannnya sebatas hidup di dunia, dan boleh jadi sebaliknya,menyengsarakan. Mereka yang meletakkan kemakmurannya pada hati, diantaranya dengan menggunakan harta untuk memakmurkan orang lain, maka kemakmurannnya akan melebihi batas kehidupannya. Hartanya adalah kendaraan untuk meraih kebahagiaan spiritual jika ia digunakan untuk bercermin diri dan melapangkan hati. Umurnya pun panjang sepanjang kemakmurannya.

Diambil dari Buku The Secret of Meaningful Life

Ingin baca buku ini? GRATIS di Taman Bacaan Rumah Pintar KEMBAR

Jl.Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten. Telp (0272) 3154 777.

Buka Senin-Sabtu 08.00-20.00 dan Minggu 08.00-14.oo.

Kami tunggu kedatangan Anda di Rumah Pintar Kembar