
Faidza faraghta, fanshob
(Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain) QS Alam Nasyrah (94): 7
Perjalanan hidup manusia bergelindang dengan pilihan. Tidak dalam ukuran waktu yang lama. Sedetik kedepan pun, kita harus menentukan pilihan. Bahkan, seandainya kita tidak memilih, sejatinya kita sudah memilih. Memilih untuk tidak memilih. Hidup memang pilihan.
Berjuang bermula dari adanya kebenaran yang diyakini. Ada cita-cita, ada hasrat hati yang bulat dan semangat berkobar mewujudkannya, ada gerak seiring gelora siap berkorban. Itulah berjuang, berupa rangkaian empat bilah papan jembatan sambung menyambung : 1. Kebenaran; 2. Cita-cita; 3. Hasrat bersemangat mewujudkannya; 4. Gerak seiring gelora berkorban.
Pada bilah papan pertama nampak cahaya niat, di sana juga terukir tujuan.
Berjuang bukan sekadar berteriak sambil mengepalkan tangan, atau berlari ke depan sambil menyerbu.
Kebenaran adalah dasar pijak, landasan berjalan sekaligus tujuan yang harus ditorehkan di dada.
Bergerak itu berjuang.
Gerak tanpa tujuan adalah kosong.
Tujuan tanpa perjuangan hanya membual.
Perjuangan tanpa pengorbanan; itu hanya bagi penghianat.
Menyadari bahwa semua yang diberikan adalah yang terbaik, itu sudah awal rasa syukur. Kemudian menumbuhkan rasa bersandar kepada-Nya, kepada syariat-Nya,agama-Nya.
Diambil dari buku Fan SHOB!: Jangan Hanya Diam karangan Harri Ash-Shiddiqie.
Ingin baca buku ini? GRATIS di Taman Bacaan Rumah Pintar KEMBAR
Jl.Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten. Telp (0272) 3154 777.
Buka Senin-Sabtu 08.00-20.00 dan Minggu 08.00-14.oo.
Kami tunggu kedatangan Anda di Rumah Pintar Kembar