
Sahabat Pintar,
Apa benar jika kita, para wanita, sedang datang bulan/haidh, maka kita tidak dapat beribadah sama sekali? Ternyata ada beberapa hal bermanfaat yang dapat dilakukan jika kita sedang datang bulan:
MENGHADIRKAN KEIHLASAN
Umar Ibnul Khaththab menjelaskan urgensi niat “ Amal yang paling utama ialah niat yang bulat untuk meraih apa yang ada di sisi Allah. “ Barang siapa ingin amalnya disempurnakan hendaklah ia memperbaiki niatnya. Karena Allah akan mengganjar niat yang baik meskipun berupa sesuap nasi. Zubaid al-Yamiy berkata,” Hadirkanlah niat pada setiap kebaikan yang hendak kau lakukan, sekalipun hanya keluar untuk membuang sampah!!!”
Pentingnya niat dijelaskan pula oleh Abdullah bin Mubarrak, “ Betapa banyak amalan yang besar namum menjadi kecil nilainya karena niat. Betapa banyak pula amalan yang riangan namun menjadi agung nilainya karena niatnya.”
MURAQABATULLAH ( MERASAKAN PENGAWASAN ALLAH )
Muraqabah menumbuhkan rasa malu kepada Allah untuk berbuat dosa. Dia menyadari bahwa Allah yang memberikan segala nikmat kepadanya juga memantau setiap gerak – geriknya. Tak ada tempat bersembunyi dari-nya agar dia bebas berbuat dosa. Malaikat yang menjaga di setiap bumi yang dia pijak akan menjadi saksi atas segala yang dilakukannya. Maka bagaimana dia akan durhaka kepada-Nya di hadapan pengawasannya-Nya. Yang dia lakukan bahkan sebaliknya, dia ingin agar Dzat yang memberikan nikmat kepadanyamelihat dirinya selalu dalam ketaatan kepada-Nya, sehingga Dia akan merasa ridha. Untuk itulah Ibnu Atha` berkata,”Sebaik-baik ketaatan adalah muraqabatullah, merasa diawasi oleh Allah di setiap waktu.”
Kesempurnaan muraqabatullah diraih manakala seseorang juga menyadari bahwa setiap gerak – geriknya, dengusan nafasnya, dan setiap detiknya seluruh perbuatannya direkam dalam catatan malaikat. Kelak catatan itu akan diperhatikan kepadanya, dan terbuktilah bahwa tak ada yang terlewat dan perbuatannya, semua tercatat dengan detail di dalamnya. Maka tidaklah kita malu jika suatu ketika catatan perbuatan kita dibuka di hari kiamat sementara di sana terdapat rekaman dosa yang kita kerjakan di saat tersembunyi ? Atau perbuatan sia – sia yang tiada faedahnya ?
Muraqabatullah menyebabkan seseorang beramal ketika sendirian sama bagusnya dengan apa yang dia lakukan ketika di tengah keramaian.
MUHASABAH
Kehidupan dunia hanyalah sepenggal episode yang amat singkat. Kehidupan yang menentukan nasib perjalanan maha panjang di akhirat yang tak terbatas kurun waktunya. Barangsiapa yang menyiapkan bekal didunia sesuai kebutuhan yang diperlukan dalam perjalanan panjangnya laksana tamasya yang hanya berisi suka dan bahagia.
Tetapi, barangsiapa yang memperbanyak sesuatu yang tidak berguna untuk perjalanan panjangnya, maka justru hanya menjadi beban yang akan memperberat perjalanan yang menyedihkan. Tak ada yang dia alami selain penderitaan panjang tak kesudahan.
Banyak orang bekerja keras menyiapkan bekal dunia untuk kebahagiaan di hari tua yang singkat. Tapi adakah yang memikirkan bekal untuk kehidupan yang tidak ada batasannya ? Hanya orang yang pintar yang menyiapkan perbekalan untuknya.
Nabi bersabda,
“ Orang yang pintar adalah orang yang bermawas diri dan beramal untuk bekal setelah mati.”
Tingkatan Mujahadah
Ibnu Hajar al-Atsqalani menyebutkan bahwa mujahadah atau memerangi nafsu ada empat tingkatan. Pertama, mengendalikan nafsunya agar mau mempelajari urusan agama. Kedua, mengendalikan agar mau mengamalkan ilmunya. Ketiga, mengendalikannya agar mau mengajarkan kepada yang belum mengetahuinya, dan keempat adalah menyeru manusia untuk mentahuidkan Allah dan memerangi orang – orang yang memusuhi agama-Nya.
TAAT KEPADA SUAMI
Sabda Nabi : Jika seorang wanita shalat lima waktu, shaum ramadhan, menjaga kemaluanya dan mentaati suaminya, maka kelak dikatakan kepadanya, “Silakan masuk jannah dari pintu manapun yang Anda suka.”
THALABUL ILMI
Ilmu akan menghidupkan hati, dan ilmu adalah pembuka kebaikan, bekal utama untuk beramal.
BERSEDEKAH
Jika Anda merasa banyak ibadah yang paling hilang saat datang bulan, Anda bisa menutup kekurangan itu dengan sedekah. Di samping anjuran kepada kaum muslimin secara umum, Nabi juga memberikan anjuran khusus bagi kaum wanita untuk bersedekah.
Benar, sedekah bisa mencegah madharat, yang seandainya ia tidak bersedekah, bisa jadi madharat akan menimpanya. Dan untuk melepaskannya harus mengeluarkan harta yang lebih dari yang ia sedekahkan. Maka hakikatnya harta itu tidak berkurang dengan disedekahkan. Bisa juga karena berkahnya, Allah akan mengganti lebih banyak dari arah yang tak terduga. Kesaksian tentang hal ini sangat banyak. Tapi setan selalu menghembuskan bayang – bayang kemiskinan sedekah.
Diambil dari buku Wirid Wanita Haidh karangan Abu Umar Abdillah.
Nah, bagi Sahabat Pintar yang ingin membaca buku tsb, langsung datang ya ke Taman Bacaan Rumah Pintar Kembar di Jl. Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten (sebelah hotel Victoria, depan masjid hijau NU Jombor). Kami buka setiap hari mulai pukul 08.00. Baca di tempat GRATISSS sepuasnya. GRATISSS biaya pendaftaran menjadi anggota taman bacaan. Hubungi (0272) 3154 777. Jangan lupa juga ikuti Lomba Resensi Buku di Taman Bacaan Rumah Pintar Kembar! Hadiahnya seru lho!