Akhir-akhir ini, saya selalu mengatakan pada diri saya “I’m the girl on a mission!”. Tetap men-sugesti diri saya bahwa saya mendirikan Rumah Pintar Kembar based on purpose dan didukung oleh passion saya. Ternyata hal itu bukan hanya ada di pikiran saya, namun dijelaskan secara mendetail oleh Pak Heppy Trenggono. Berikut notes dari Beliau:
Jika ada seseorang yang memiliki keyakinan yang kuat dan bisa melakukan hal-hal yang oleh orang lain dianggap tidak mungkin, maka dipastikan dia memiliki sesuatu yang menggerakkan di belakangnya. Sesuatu itu juga bisa membuat sebuah organisasi atau lembaga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan setia dengan apa yang diperjuangakannya. Sesuatu itu adalah Purpose. Purpose adalah alasan yang sangat fundamental mengapa kita ada atau mengapa lembaga itu didirikan. “Maka jika kita hari ini kita melihat Koperasi Pesanteren Sidogiri itu telah menjadi sebuah lembaga bisnis yang kuat dan istiqomah karena mereka ingin membebaskan para pedagang dan masyarakatnya dari praktek riba. Membebaskan pedagang dari riba itu adalah purpose pesantren itu,”kata Presiden IIBF, Heppy Trenggono. Materi tentang Purpose ini dijelaskan dalam sesi Business Insight Majelis Al-Aqobah 5 di Mampang X, Jum’at malam.
Mengapa Purpose itu dapat membuat seseorang atau lembaga dapat melakukan hal-hal yang luar biasa? Karena purpose memiliki beberapa hal:
Pertama, Purpose Drive Everything. Orang yang memiliki purpose dapat melakukan apa saja karena tindakannya didrive oleh purposenya.
Kedua, Purpose itu menggerakkan potensi manusia jauh lebih tinggi.
Ketiga, Purpose itu anti-shock dan anti-turbulance.
Keempat,Purpose attrack passionate great people.
Kelima, Purpose membuat seseorang memiliki kehidupan. “Maka ketika kita kehilangan passionate atau mulai merasa kehilangan arah, temukan kembali purpose kita yang menjadi alasan mengapa kita ada,” saran Heppy.
Dalam sesi Kajian, Al-Aqobah 5 ini mengkaji surat AlBalad atau surat ke-90 Al-Qur’an. Tiga orang pengurus pusat IIBf memandu untuk memahami arti dan tafsir dari surat itu. Sekjen IIBF, Aswandi As’an membuka kajian hingga ayat ke 7 dari surat ini. “AlBalad” yang berarti “Negeri” itu memiliki 20 ayat yang dibuka dengan kata sumpah Allah terhadap sebuah Negeri. “Sebagian ahli tafsir memaknai negeri dalam surat ini adalah kota Mekkah dimana Rosulullah yang menerima surat ini, berada.Tetapi jika kata “Anta” itu ditujukan kepada kita maka negeri itu bisa juga bermakna dengan negeri dimana kita berada,” kata Aswandi. Direktur Program, Edi Cahyanto menyambung kajian dari ayat 8 hingga 14. “Pada ayat 11 terdapat kata Al Aqobah dan diulangi pada ayat 12 dengan memberi tekanan dengan kata Wamaa adrooka. Al-Aqobah itu dimaknai dengan jalan sukar dan mendaki. Apa jalan sukar dan mendaki itu? ayat berikut menjelaskannya dengan membebaskan perbudakan dan memberi makan pada hari kelaparan,” jelas Edi. Perbudakan akan terus terjadi sepanjang masa dalam bentuk yang berbeda. Hari ini, kata Edi, perbudakan itu adalah lilitan hutang, karena Bad Debt is Slavery.
Farid Tri Widodo yang mengkaji ayat 15-20 menekankan pada makna Ashabul Maimanah dan Ashabul Masy amah. “Orang yang beriman yang saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang itu adalah golongan kanan. Sebaliknya mereka yang ingkar kepada ayat-ayat Allah adalah golongan kiri. Dan golongan kiri ini akan berada di dalam neraka yang tertutup rapat,” jelas Farid. Farid menekankan tentang pentingnya surat ini sehingga Allah bersumpah kepada sebuah negeri Dan di dalam hidupnya manusia jarang menempuh jalan mendaki dan terjal karena lebih memilih jalan mudah dan datar. Padahal jalan terjal dan mendakilah yang akan membawa manusia kepada puncak ketinggian derajat dan kemuliaan di sisi Allah SWT. Pukul 23. 00 materi berakhir yang ditutup dengan penjelasan dari Presiden IIBF tentang surat AlBalad. Semua jemaah kemudian beristirahat hingga pukul 02.30 wib. Pukul 03,00 wib sesi Muhasabah dengan melakukan sholat lail berjemaah. Muhasabah dipimpin Coach Nugie Al Afghani dan Saud El-Hujjaj. Nugie mengajak semua jemaah untuk melihat diri dan orang terdekat yang selama ini telah mejadi support system jemaah dalam menjalani hidup dan bisnis. “Dari mana kita, dimana kita dan kemana kita akan menuju dalam hidup yang singkat ini. Kita semua berasal dari satu Zat dan akan kembali kepada Zat itu. Zat itulah Allah SWT,” kata Nugie. Agar kita tidak tersesat dan salah memilih jalan pulang kita harus selalu ingat kepada Zat itu. Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahiem mengutus RosulNya untuk menyampaikan ajaran dan petunjuk agar manusia tidak tersesat dalam kehidupan dunianya. Rosul itulah Nabi kita Muhammad SAW. “Marilah kita bersholawat kepadanya, Allahummasholli ala Muhammad Wa ala alii Muhammad….” kata Nugi sambil memimpin jemaah. Doa penutup dipimpin oleh Saud ElHujjaj, seorang pebisnis asal Klaten. Muhassabah ini berakhir hingga waktu Shubuh menjelang.
Usai sholat Shubuh, jemaah menikmati sarapan bersama. Jemaah AlAqobah 5 berasal dari berbagai kota, Jakarta, Bogor, Tangerang, Pekalongan, Jogjakarta, Solo, Semarang, Bandung, Surabaya, Bojonegoro, Mojokerto, Balikpapan, Pekanbaru dan lain-lain. (AA)
Diambil dari Notes Bapak Heppy Trenggono di Facebook