sukses mulia

Menyemai Impian, Meraih Sukses Mulia

Anda pernah mendengar nama Jamil Azzaini? Beliau adalah penulis buku Best Seller Kubik Leadership. Kali ini, kita tidak akan membahas buku Kubik Leadership, melainkan buku yang ditulisnya yang berjudul “Menyemai Impian, Meraih Sukses Mulia”. Dalam buku ini, kita bisa menemukan kisah-kisah inspiratif pembangkit motivasi dan penyemangat hidup. Salah satu bagian yang saya suka adalah “Kerang Mutiara atau Kerang Rebus?”.

Berikut adalah cuplikan cerita tentang terjadinya mutiara: Waktu kerang muda mencari makan atau bergerak untuk pindah, ia akan membuka cangkang penutup badannya. Buka…tutup…buka…tutup. Nah, suatu kali, di saat cangkang itu terbuka sebutir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerang pun menangis sambil memanggil-manggil ibunya. “Bu sakit bu…ada pasir masuk ke dalam tubuhku”. Sang ibu menjawab, “Sabar ya Nak, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan kepada sang pasir yang telah menyakitimu itu”. Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tapi air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yang masuk ke dalam tubuhnya itu.

Hal itu terus menerus ia lakukan. Dengan baluran air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan kemudian hilang sama sekali.Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yang ada pasirnya dipisahkan dari kerang yang tidak ada pasirnya. Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi kerang rebus. Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan kali lipat lebih mahal dibandingkan kerang tak berpasir. Mengapa bisa begitu? Karena pasir yang ada di dalam kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara. Ya…butiran pasir itu telah dibalut dengan lapisan air mata menjadi mutiara.

Inti dari cerita di atas adalah kalau kita tidak pernah mendapat cobaan, kita akan menjadi seperti kerang rebus atau kerang yang tidak ada harganya. Tapi kalau kita mampu menghadapi cobaan, bahkan mampu member manfaat pada orang lain ketika kita sedang mendapat cobaan, kita akan menjadi mutiara.

Oke, sekian dulu bahasan buku Pak Jamilnya yaa.. Kita lanjutkan lagi di artikel selanjutnya.