Kenapa Informatika ITB?

Jika kamu tumbuh dalam kumpulan anak elang, niscaya kamu akan mampu tumbuh besar menjadi elang…”

Bagi saya, kesempatan untuk kuliah di Teknik Informatika ITB adalah salah satu anugerah terindah dalam hidup saya. Saya yang sejak kecil hingga SMA tumbuh di kota kecil di antara Yogya dan Solo, mulai berani bermimpi untuk masuk ITB. Bahkan waktu SMA, pemrograman pun saya tidak tahu sama sekali karena ekstrakurikuler (waktu itu belum ada pelajaran TIK) di SMA hanya mentok sampai Microsoft Office.

Awal masuk ITB, saya merasa super bangga, sebagai satu dari sekian pejuang SPMB dari kota Klaten yang berhasil lolos diterima di ITB. Namun, rasa kebanggaan itu harus diimbangi dengan kemampuan menyesuaikan diri dengan teman-teman seangkatan di T. Informatika ITB. Saya ingat, betapa dulu saya sempat ditegur asisten saat praktikum di labdas karena saya tidak bisa mengerjakan soal praktikum.”Kalau kayak gini aja ga bisa, ngapain masuk IF?!”

Jleb!!! Hati saya benar-benar sakit kala itu. Saya sadar, saya berada di kumpulan elang terbaik di Indonesia, saya tidak bisa terus bersikap seperti anak ayam. Saya kemudian introspeksi diri dan rajin berlatih koding, bahkan sampai belajar di kosan teman supaya teman saya bersedia mengajari saya materi pemrograman yang saya belum merasa mampu. Saya pun sering mengikuti event seputar IT di kampus dan bergabung menjadi asisten Comlabs untuk memperluas wawasan IT saya.

Alhamdulillah, saya yang tadinya merasa salah jurusan menjadi semakin yakin dan bersyukur telah berkesempatan menimba ilmu di T. Informatika ITB. Bahkan saya dipercaya menjadi asisten salah satu Lab, yakni Lab Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang tentunya menambah kecintaan saya terhadap dunia IT.

wisuda t.informatika itb

Bukan hanya itu, dengan berkuliah di T. Informatika ITB, saya dan teman-teman seangkatan dapat dengan mudah mengikuti berbagai perlombaan bergengsi, seperti Imagine Cup yang diadakan oleh Microsoft dan alhamdulillah tim kami (Shieny, Indra/Oon, Alsa, dan saya) menjadi salah satu juaranya di tahun 2008.

Selain keahlian teknis dalam dunia IT, berkuliah di T. Informatika ITB juga mengajarkan kepada saya untuk percaya diri, kerjasama tim, disiplin, bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan, mandiri, dan perfeksionis (hey, pemrograman salah satu karakter saja pasti error kan? Hehehe…) yang dapat mengantarkan saya ke kesempatan-kesempatan besar dalam hidup saya seperti menjadi meraih Ganesha Prize ITB di tahun 2008, menjadi peserta Total Summer School di Perancis tahun 2009, dan mendapat kesempatan riset tentang Process Mining di TU Eindhoven Belanda tahun 2009. Tentunya hal itu juga tidak terlepas dari izin dan ridha Allah swt yang sangat saya syukuri.

bersama para professor di TU Eindhoven

di kinderdijk, belanda

Saya yakin, kesempatan teman-teman akan terbuka lebar dengan bergabung di T. Informatika ITB. Apapun kesempatan itu, pastikan selalu membuat kita bisa menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi sesama.

Only by giving are you able to receive more than you already have.

Giving is better than receiving because giving starts the receiving process. What you give becomes an investment that will return to you multiplied at some point in the future.

When somebody shares, everybody wins.

Tulisan ini juga dimuat di http://informatika.org/kenapa-informatika-itb/