Kata Bijak Mario Teguh

1. “Sebagai Ibu rumah tangga, janganlah pernah katakan: Saya hanya mengurus suami dan anak-anak. Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia di muka bumi ini daripada memelihara, menumbuhkan, dan membesarkan keluarga yang baik. Saya sangat bersyukur bahwa Ibunda saya, Sitti Marwiyah memimpin langsung pemeliharaan dan perawatan pertumbuhan saya dan adik-adik, sampai akhir hayat beliau.  Ibu, damailah bersama Tuhan.”
2. “Seorang sahabat, Pak Candra Arif menulis pesan:  Pak Mario, betul ya Orang yang sukses adalah karena dia punya banyak CARA, sedang orang yang gagal adalah karena dia punya banyak ALASAN. Cantik sekali! Saya tidak bisa menuliskannya dengan lebih baik. Siapa pun yang masih mengatakan: khan susah?, dan tidak segera bertindak setelah mendengar nasehat baik, adalah MASTER OF ALASAN.”
3. “Seorang sahabat Ibu Linna di bulan Ramadhan ini mencoba berjualan kue-kue kering dalam box, untuk menambah pendapatan keluarga agar suami tercintanya tidak harus bekerja jauh di luar kota. Di hari ke 22 ini, beliau sudah menjual hampir 1,000 set boxes, dan tadi pagi dia berujar syukur, Memang benar, jika kita bekerja ikhlas untuk kebaikan keluarga, Tuhan selalu memudahkan dan menunjukkan jalan.
4. “Dampak dari sebuah nasehat baik bagi seseorang, sangat ditentukan oleh keikhlasannya untuk segera menggunakannya dalam tindakan yang memperbaiki kehidupan. Orang yang hidupnya tidak mudah, sering hanya mau mengerjakan yang mudah-mudah saja. Padahal, tingkat kehidupan ditentukan oleh kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan kesulitan. Inginkan yang mudah, tapi pastikan Anda mampu untuk yang sulit. “
5. “Wahai jiwa yang merindukan kelembutan, Wajahmu menggambarkan hati yang seperti telah menangis sejak hari kelahiranmu.  Sini datanglah engkau mendekat kepadaku,  Sebetulnya telah lama datang petunjuk bagi kebahagiaanmu, dan jika engkau berserah diri dan hidup dalam kebaikan,hatimu akan dibebaskan dari rasa khawatir dan kesedihanmu. Engkau jiwa kecintaan Tuhan. Imanmu adalah untuk membahagiakanmu.”
6. “Kebijakan filosofis dalam Leadership Golden Ways Pasukan domba yang dipimpin oleh seekor singa, akan mengintimidasi pasukan singa yang dipimpin oleh seekor domba. Kewibawaan sebuah keluarga, bisnis, atau organisasi ditentukan oleh keberanian pribadi dari pemimpinnya. Pemimpin harus mengutamakan penghormatan dan keanggunan dalam memuliakan sesama, tanpa melupakan kemampuan untuk menghukum dengan keras.
7. “Impian berlabuh di hati yang muda. Dan orang muda yang mengisi hatinya dengan penyesalan, telah menua sebelum tua. Penyesalan hanyalah pantas untuk orang tua yang rugi menukarkan daya ledak dari kemudaannya dengan kesenangan sementara yang sia-sia, yang hari ini terbukti melemahkan hidupnya.  Tidak ada orang yang menelantarkan waktu, yang tidak akan ditelantarkan oleh kehidupan. Demi masa.
8. “Setiap jiwa diciptakan bertabiat tergesa-gesa sehingga kesabaran memang bukan sifat asli pada kebanyakan jiwa. Dan karena ketergesaannya jiwa yang belum seimbang akan berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Marilah kita menjadi jiwa yang ikhlas mengerjakan yang bisa kita kerjakan, dan menyerahkan yang berada di luar kemampuan kita kepada Tuhan, agar kita dirahmati dengan kesabaran.”
9. “Engkau jiwa yang dikhususkan oleh Tuhan, dan telah disusunkan rencana kebesaran bagi hidupmu. Apakah setan tahu bahwa engkau direncanakan menjadi orang besar di masa depanmu? Ya. Dan dia telah bersumpah tuk menggagalkanmu sebagai cucu Adam.  Maka ia tiupkan rasa ragu, malas, benci kewajiban, suka menyepelekan waktu, dan lupa bahwa engkau selalu lekat dalam perhatian Tuhan. Engkau tidak aslinya peragu.
10. “Besarkanlah hatimu dan bebaskanlah ia dari penyesalan atas kesalahan masa lalumu. Ikhlaslah menerima bahwa engkau dulu tak semengerti hari ini, dan engkau sudah bukan pribadi yang bisa melakukan kesalahan seperti itu lagi. Bukan kesalahan masa lalu yang membatalkan kebaikan masa depan, tetapi kesalahan masa kini. Syukurilah hidup yang telah dirahmatkan kepadamu, dan damailah dengan diri baikmu hari ini.
11. “Setiap jiwa dilahirkan sebagai bayi yang membutuhkan kasih sayang, untuk tumbuh menjadi pribadi dewasa dan matang – yang masih membutuhkan kasih sayang. Tidak ada petarung sakti mandra guna yang tidak membutuhkan kelembutan dan perhatian penuh kasih. Cobalah bersikap dan berbicara penuh kasih kepada orang lain. Akan banyak hal yang tadinya Anda kira sulit, menjadi sangat mudah karena bantuan mereka.
12. “Dan engkau sering berujar lantang agar kita semua ikhlas menyerahkan kebaikan hidup kita kepada Tuhan. Tapi mengapakah engkau meratap-rintih dalam doa dan sujudmu mengenai perlakuan buruk orang lain dan perendahan atas nilai dirimu? Rezeki Tuhan tersebar di muka bumi, lalu mengapa engkau masih berlemah hati di situ? Mana keikhlasan yang kau ajarkan kepadaku itu? KELUARLAH Itu hanya sesuai dengan nasehatmu.”
13. “WILAYAH NYAMAN adalah konsep yang aneh, karena orang merasa nyaman di wilayah yang sebetulnya tidak baik baginya. Bagaimana mungkin orang yang bersih pikiran dan bening hatinya, melatih diri untuk merasa nyaman tidak dihargai, dibebani besar tapi dibayar kecil, dicari-cari salahnya, dan disudutkan karena menjadi orang baik? Bagaimana caranya keluar dari tempat dan keadaan seperti itu? KELUAR! Ikhlaslah.”
14. “Sahabat saya yang sedang dinantikan oleh rezeki baiknya, Semua hal yang dilakukan dalam laboratorium adalah percobaan. Kehidupan ini adalah laboratorium, di mana kita melakukan percobaan – bukan untuk membuat, tetapi menemukan diri hebat kita, menemukan pekerjaan yang membesarkan kehidupan, dan menemukan jalan dunia yang indah menuju surga. Apakah yang Anda coba hari ini?”
15.  “Bagi jiwa yang ikhlas menjadikan hidupnya sebagai doanya, Tuhan memenuhi kebutuhannya sebelum dia meminta, sebelum dia menginginkan, bahkan saat dia tidak tahu apa yang bisa diminta dari-Nya. Tuhan-lah yang memuliakan seorang petani miskin yang jujur, di atas seorang raja yang kejujurannya hanya setebal kulit wajah. Kesederhanaan yang jujur adalah lebih mulia daripada kebangsawanan yang tidak amanah.
16. “Jika Tuhan berkenan untuk menyejahterakan dan membahagiakan kita, tidak ada apa dan siapa pun yang mampu mencegah-Nya. Yang kita yakini menentukan kesungguhan kerja kita. Maka, meragukan kemungkinan diri untuk berhasil, sama dengan mengerdilkan kehidupan. Anda hanya sebesar yang mungkin bagi Anda. Maka, jangan katakan tidak mungkin bagi yang ingin Anda capai. Apa pun yang Anda inginkan, mungkinkan!
17. “Sedikit sekali hal yang lebih melukai hati pria yang penyayang, daripada perilaku seorang istri yang tidak menghormati suami. Mudah-mudahan Ibunda, istri, dan putri-putri kita tidak meresikokan hak mereka untuk berbahagia dengan mengabaikan keharusan untuk berlaku sama hormat dan penuh kasih-nya dengan pria pilihan hidup mereka. LOVE IS RESPECT, dan itu berlaku dua arah.
18. “WANITA YANG PALING PANTAS UNTUK DIMILIKI, JUSTRU TIDAK MUNGKIN DIKUASAI. Wanita yang mandiri, cerdas, penuh kasih, memuliakan pria dan anak-anaknya, adalah wanita idaman bagi pria yang ingin menjadi pembesar kehidupan. Tetapi, wanita seperti itu terlalu kuat untuk diperlakukan sembarangan oleh siapa pun, dan tak mungkin ikhlas menerima perlakuan buruk. Wanita, Anda berhak bagi kemuliaan. Tegaslah!”
19.  “Seumur hidup ini saya mengamati, ternyata banyak sekali orang yang dilemahkan jiwa dan kehidupannya oleh pelajaran salah. Untuk membangun kehidupan yang damai, sejahtera, dan berwenang.  Kita harus MEMBONGKAR PELAJARAN SALAH, yang mengekang kita dari menginginkan yang terbaik, berdoa bagi yang terbaik, bekerja untuk mencapai yang terbaik, dan melembutkan hati untuk menjadi jiwa yang membahagiakan sesama.
20. “Aku tahu hatimu sedang pedih, karena jiwa yang kau cintai dan kau baktikan hidupmu untuknya, menaruhmu di urutan akhir dalam perhatiannya. Jika ia belum mampu memuliakanmu, engkau berharap setidaknya ia mengasihimu. Engkau hidup untuknya, tetapi mengapakah engkau seolah harus mengemis bagi sedikit perhatiannya? Adikku, bersabarlah. Indahkanlah dirimu, bagi Tuhanmu, yang akan menyelamatkanmu dari pengabaian.”
21. “Karena kesahajaan hidup, sebagai pelajar SMA saya BERCITA-CITA MENJADI TUKANG LAS. Kemudian pendidikan saya memungkinkan yang lain, maka jadilah saya bankir muda di sebuah bank internasional di Jakarta. Tetapi, sebagai calon tukang las, saya dulu sama sekali tidak minder, karena saya yakin suatu ketika akan ada Mario Super Las dengan cabang di seluruh Indonesia. Bukan kecilnya awal, tetapi besarnya tujuan!
22. “Tidak semua yang kita inginkan bisa menjadi kenyataan. Tetapi untungnya, satu saja dari semua keinginan kita itu tercapai dengan baik, akan memampukan kita mendapatkan banyak hal yang kita inginkan. Berfokuslah pada pencapaian satu keinginan, yang pencapaiannya memungkinkan kita mendapatkan semua yang kita inginkan. Fokuskan semua yang terbaik untuk mencapai yang terbaik! Focus your best on the best!”
23. “NRIMO ING PANDUM Jika sudah diberi, terimalah dengan ikhlas. Maka, PASTIKAN ANDA BERDIRI DI TEMPAT YANG PEMBERIANNYA BESAR. Apa ada orang yang bisa betul-betul ikhlas menerima pemberian kecil, saat yang lebih baik masih mungkin baginya? Baik itu tidak cukup, jika yang lebih baik masih mungkin. Upayakanlah yang lebih baik, terimalah dengan ikhlas hasilnya, untuk segera upayakan yang lebih baik lagi.”
24. “Tahun 2000 saya mulai mengirimkan buletin sederhana, 3 halaman, gratis, setiap minggu kepada 32 alamat email. Buletin itu kemudian tumbuh dengan 30,000 pelanggan gratis dalam 36 minggu, yang kemudian menjadi MTSuperClub dengan 30,000 Super Members. 20 bulan yang lalu saya memulai MT Facebook yang hari ini (Agustus 2010) melayani lebih dari 2,041,000 Super Fans di dunia. Modal utama untuk apa pun adalah diri kita, bukan uang.
25.  “Untuk sahabat saya YANG USIANYA SUDAH DI ATAS 40 TAHUN, janganlah berkecil hati. Tuntunan memulai bisnis sendiri sebelum usia 40 tahun adalah aturan umum. KITA BUKAN ORANG UMUM, terbukti kita masih sibuk bekerja untuk kesejahteraan keluarga dan terpaksa menunda memulai bisnis. Saya sudah 54 tahun, dan masih terus mencoba. Bagi yang sudah senior seperti kita ini, CARA TERBAIK UNTUK MULAI ADALAH MULAI.
26. “Orang yang ingin MANDIRI SECARA FINANSIAL dengan cara MEMILIKI BISNIS SENDIRI, harus memulainya SEBELUM USIA 40 TAHUN. Setelah usia 40 tahun, akan semakin sulit baginya untuk memulai. Karena, pertumbuhan kewajiban bagi keluarga dan menurunnya stamina fisik dan mental, bisa melambatkan dan mengacaukan pertumbuhan bisnis yang baru dimulai, atau bahkan menggagalkannya. Mulailah, SEMUDA MUNGKIN, segera!”

mario teguh super note
27. “Manusia boleh berencana, tetapi Tuhan yang menentukan. !!! ARTINYA !!! Tuhan yang menentukan, bahwa ANDA YANG BERENCANA DAN BEKERJA untuk memantaskan diri bagi doa Anda, AKAN MENDAPATKAN YANG ANDA DOAKAN. Maka, marilah kita bersikap lebih positif, dan menjadi jiwa yang membanggakan Tuhan karena kita patuh kepada-Nya, dan bekerja untuk menjadi rahmat bagi sesama. APA PUN TEORI ANDA, SEGERALAH BEKERJA!”
28. “Orang yang sampai usia 40 tahun, MASIH BELUM JELAS DAN TEGAS mengenai kelas dan harga atas nilai dirinya bagi orang lain, karena menurutnya dia harus membuat perencanaan yang matang, sebaiknya SEGERA BERHENTI BERENCANA, BERHENTI BERTEORI, DAN MULAI HIDUP DENGAN SEPENUHNYA. Rentang usia dari 35 ke 40 tahun, seharusnya adalah masa penetapan harga yang tegas atas nilai diri kita sebagai makhluk ekonomi.”
29. “Tiga tugas utama kita sebagai kekasih Tuhan: Meminta kepada Tuhan, Memantaskan diri untuk menerima, Menerima dengan kesyukuran. Meminta lagi yang lebih besar, Memantaskan diri untuk menerima yang lebih besar, Menerima dengan kesyukuran yang lebih besar. Tiga yang pertama akan memantaskan kita bagi tiga berikutnya yang lebih besar. Meminta, Memantaskan diri, Menerima dengan kesyukuran. Iman itu indah.”
30. “Saya Takut Istri. Saya takut istri saya tidak berbahagia. Saya takut istri saya tidak tinggal di rumah yang nyaman. Saya takut istri saya khawatir tentang sekolah anak-anak. Saya takut istri saya naik kendaraan yang tidak aman. Dan yang saya paling takutkan adalah Ibu Linna khawatir mengenai kesetiaan saya kepadanya. Dengan penuh syukur saya katakan, bahwa saya takut istri.”
31. “Tangan yang menggenggam tak kan bisa menerima pemberian baru. Maka mengapakah engkau meminta pengertian baru, dengan hati yang mempertahankan pendapat lama yang terbukti tak menguatkan hidupmu? Ikhlaslah untuk meninggalkan sikap dan pendapat yang kau pelihara, tapi yang tak memeliharamu. Janganlah berlama-lama hidup dalam pendapat yang salah. Cepatlah membaikkan dirimu. Engkau jiwa kebanggaan Tuhan.”
32. “KEBIASAAN ADALAH HAL-HAL KECIL YANG DILAKUKAN SECARA TERATUR. Tetapi, setelah kebiasaan itu terbentuk, tidak ada orang yang bisa mengatakan bahwa kebiasaan adalah hal yang kecil. Keberhasilan kita ditentukan oleh KEBIASAAN BAIK yang tadinya hanya hal-hal kecil yang teratur kita lakukan, sebagaimana kegagalan juga disebabkan oleh KEBIASAAN BURUK. Berhati-hatilah dengan hal-hal kecil yang teratur Anda lakukan.”
33. “KETEPATAN DALAM KECEPATAN adalah kualitas utama seorang pemimpin. Seorang yang sejatinya pemimpin, menghasilkan keputusan tepat dalam waktu yang pendek, yang lebih baik daripada peragu yang berpikir 1000 hari karena merasa lebih aman tidak bertindak. Seperti, Michael Schumacher adalah pribadi yang wajar melaju dalam kecepatan Formula 1, yang dianggap nekat oleh pengemudi pemula. KETEGASAN DATANG DARI KEAHLIAN.”
34. “Orang disebut berani karena dia tidak mensyaratkan jaminan keamanan total sebelum dia bertindak. Orang yang aslinya peragu, mengharuskan adanya rencana yang rinci dan matang. Padahal, semua syarat keberhasilan di pasar telah berubah saat kita sibuk menyusun rencana yang rumit. Dia yang sejatinya berani, menyusun rencana sambil memulai. Keberanian adalah keikhlasan untuk TERJUN SAMBIL MEMBUAT SAYAP.
35. “SEANDAINYA SAJA KITA LEBIH BERANI, akan banyak hal yang kita capai dalam hidup ini. Marilah kita menghindari kebiasaan menakuti-nakuti diri sendiri mengenai resiko dari tindakan baik yang kita ketahui harus kita lakukan. Orang yang tidak melakukan karena takut gagal, sudah sama gagalnya dengan orang yang melakukan dan kemudian gagal. Padahal dengan ijin Tuhan, YANG MELAKUKAN YANG BERHASIL. Ikhlaslah.”
36. “Seorang Ibu datang menghampiri dan berpesan agar saya tidak melukai hati Ibu Linna dengan berbagi hati. Saya sampaikan, saya tak mungkin melakukan itu, karena: 1. Saya sangat mengasihi Ibu Linna dan tak mampu membayangkan diri saya membuatnya sedih 2. Ibu Linna berperan lebih besar daripada yang bisa saya minta dalam kehidupan saya dan anak-anak 3. Dan saya takut Ibu Linna! Agak lebay ya?, … but this is true.”
37. “Ibu Linna datang dari keluarga yang cukup berada, sejak kecil sekolah di luar negeri, lulus MBA pada usia 22 tahun di San Francisco, dan menjabat Direktur Marketing di sebuah bisnis di Jakarta. Saat saya resign dari VP Bank, Ibu Linna juga resign agar bisa mendampingi saya bekerja mewujudkan pelayanan yang sekarang menjadi MTSC ini. Kelihatannya, REZEKI BERLAKU SETIA kepada jiwa yang setia kepada keluarganya.
38. “Saat itu saya terlalu muda dan hidup terlalu cepat untuk cukup menabung sebelum saya resign, dan hanya tersisa uang untuk kontrak garasi itu, dan DP sebuah sedan kecil. Kami hidup sangat sederhana. Saya makan sarden hampir setiap hari, sampai badan saya licin dan berenangnya cepat sekali. Dan Ibu Linna bertahan bersama saya. Itu sebabnya kini dia menjadi PEMILIK SATU-SATUNYA dari semua yang saya capai.”
39. “Di garasi kecil itu kami hidup sangat sederhana. Tapi saya telah siapkan beberapa modal andalan, seperti: Nama dan hubungan luas yang saya bangun saat menjabat, kompetensi profesional sebagai perencana strategis dan taktis pengembangan bisnis, reputasi sebagai pelatih dan motivator. Dan satu SENJATA RAHASIA SAYA, adalah Ibu Linna. Dan saya bersaksi,  bahwa SUAMI YANG MEMULIAKAN ISTRI, DOA-DOANYA MUDAH DIJAWAB.”
40. “Masih dalam rentang 35-40, pada usia 37 tahun saya mengundurkan diri dan mengembalikan semua fasilitas sebagai Vice President di Bank. Kami baru menikah, dan saya sangat berhutang kepada Ibu Linna yang ikhlas memulai hidup di sebuah garasi 2.5 X 10 meter, yang saya kontrak sebagai pengganti rumah besar seorang pejabat Bank. Dari situ kami berdua membuktikan, bahwa KEAJAIBAN BERPIHAK KEPADA JIWA YANG BERANI.
41. “Sejak muda, saya ingin bekerja keras untuk mencapai pangkat profesional setinggi mungkin dan semuda mungkin, UNTUK SEGERA BERHENTI. MT Muda tidak bisa membayangkan dirinya menjadi pegawai seumur hidup, bukan karena uangnya, tapi karena ingin melayani publik DALAM PEKERJAAN YANG SAYA TETAPKAN SENDIRI. Meninggalkan jabatan yang baik, memang tidak mudah, tetapi jika untuk misi hidup,  dengan ijin Tuhan … HARUS !
42. “Setelah menjadi Vice President di Bank menjelang usia 34 tahun, saya memasuki tahap kedua dari Personal Rule ini  yaitu Dari usia 35 – 40 tahun, saya MENETAPKAN HARGA untuk pelayanan saya yang TIDAK BISA DITAWAR. Pada saat-saat awal saya menetapkan aturan ini, hidup menjadi tak terlalu mudah, tetapi KEBAIKAN PASTI DATANG KEPADA YANG MENGHORMATI DIRI DAN NILAI PELAYANANNYA yang menguntungkan orang lain.
43. “MT Personal Rule 35-40-45 Sejak muda saya belajar dan bekerja keras TIDAK UNTUK MENCARI UANG sampai usia 35 tahun. Saya tidak mendasarkan keputusan pribadi dan karir atas jumlah uang, tetapi atas kegunaannya bagi kekuatan jiwa, kebaikan nama, dan kompetensi profesional saya. Jika kita tidak berfokus pada uangnya, kita MENJADI LEBIH PANTAS DIBAYAR LEBIH MAHAL DAN LEBIH AWAL. Bagaimana dengan yang 40?”
44.  “Hidupmu itu bukan hanya untuk bersemangat. Janganlah kegentinganmu untuk mengobarkan semangat diri, justru mengalahkan keharusanmu untuk mampu bekerja dalam semangat apa pun. Engkau justru disebut jiwa yang paling bersemangat, jika engkau tetap bekerja saat hatimu hampa semangat dan ragamu ingin tenggelam dalam kematian sesaat yang namanya tidur itu. Tindakan adalah bentuk asli semangat.
45. “Saat engkau lantang meneriakkan tanda kesungguhan niatmu, Aku bisa! Aku pasti bisa! Pastikanlah sebelum itu hatimu berbisik, Dengan ijin Tuhan … Dan jika engkau lebih ikhlas, katakanlah sebagai sebuah doa yang anggun, Dengan ijin Tuhan, aku akan bisa … Dan setelah reda gempita sorak sorai mu, bisikkanlah dengan tulus dan penuh kasih kepada Tuhanmu,  Amien … ya Tuhan. Rendah hati itu indah.”
46. “Ada orang yang berangkat bekerja untuk mencapai keberhasilan. Tapi ada yang berangkat agar tidak terlambat, tidak dimarahi, atau agar asal kelihatan ada. ANDA HANYA SEPENTING ALASAN ANDA. Semakin kuat alasan Anda, akan semakin kuat dan besar upaya dan kemungkinan Anda. Tetapkanlah alasan bagi kerja keras Anda, bagi semua beban yang Anda pikul, dan alasan bagi pencapaian semua impian Anda.
47. “Tak mudah bagi siapa pun untuk meyakini masa depan yang baik, jika keberadaannya disepelekan dan ketulusan hatinya ditelantarkan. Wahai jiwa yang letih, yang berjalan menunduk dan nafas beratnya bertanya mengapakah hidup ini tak berlaku ramah, Sesungguhnya kesedihanmu sedang menyiapkan rongga besar di hatimu, sebagai penampung kebesaran hidupmu nanti. Bertahanlah. Menangislah setulusmu, tetapi bertahanlah.”
48. “Janganlah kau ijinkan penyesalanmu atas kesalahan dan kegagalan di masa lalumu, melemahkan semangat hidupmu hari ini. MASA LALU BUKANLAH PENENTU MASA DEPAN. Ikhlaskanlah dirimu untuk tidak mengulangi kemarahan yang merusak hubungan, keputusan yang ceroboh, dan bicara yang tidak berhati-hati. Masukilah masa depan yang baru, sebagai jiwa yang baru. Engkau jiwa baik yang berhak bagi kebahagiaan.”
49. “Keinginan Anda adalah sebuah kemungkinan yang menunggu pembuktian. Apa pun yang Anda inginkan, buktikan bahwa ia pantas untuk diinginkan. Upayakanlah pencapaiannya. Janganlah menyiksa diri dengan keinginan besar yang tidak segera diikuti dengan kesibukan yang menjadikan Anda dihargai dengan baik. Yang Anda kerjakan adalah pembangun nilai Anda, yang menjadi pewujud keinginan Anda.”
50. “Bagaimana orang bisa membantumu mengerti cara memperbaiki keadaanmu, jika engkau membenci kekayaan, menerima kemiskinan sebagai nasib, dan meyakini ketidak-adilan atas dirimu? Kemiskinan adalah keadaan sementara yang seharusnya menjadikanmu kuat, dan upaya adalah yang mengeluarkanmu dari kemiskinan dan yang menjadikanmu pribadi kaya yang menguatkan kehidupan sesama. Keikhlasanmu menentukan kebaikanmu.”
51. “Kesabaran adalah pengertian baik yang mengutuhkan doa, tindakan, dan penantianmu. Sabar itu sibuk. Engkau yang sibuk belajar dan bekerja, tak akan sempat memikirkan kesabaran. Dan Tuhan melihatmu dengan haru, karena dalam penantianmu engkau menyibukkan dirimu dalam pergaulan dan pekerjaan yang berguna. Wahai jiwa yang damai, Kesabaranmu adalah tanda keikhlasanmu dalam menerima kepastian janji Tuhan.”

Diambil dari: http://www.indosandster.net/2011/10/101-kumpulan-kata-kata-bijak-mario.html