kenapa persiapan masa depan harus menghalangi kita menikmati hari ini?
pertanyaan ini tertulis dengan jelas di buku UltimateU nya Rene Suhardono hal 45. buku yang udah cukup lama ga aku tengok lagi padahal beberapa bulan yang lalu udah niataan buat bahas isi buku ini, hm yayaya.
hari ini adalah besok yang dikhawatirkan kemarin. saat berlomba mencapai tujuan-tujuan “kesuksesan”, pernah terpikir apa yang akan dirasakan saat tujuan tersebut tercapai? apakah juga pernah bertanya makna tujuan-tujuan tersebut bagi diri sendiri? kenapa persiapan masa depan harus menghalangi kita menikmati hari ini? – rasanya kalimat ini cukup menyentak dan masuk ke hidung aku sampe mancung! hahaha kalau kita telusuri dengan baik, kenyataannya emang kayak gitu. aku sendiri langsung mikir diposisi ketika aku merencanakan sesuatu tapi aku malah terlena dengan kesibukan dan kadang mengabaikan apa yang ada sekarang, apa yang kita punya sekarang, apa yang ada didepan mata kita saat ini. padahal semua yang ada di depan mata kita sekarang, semua yang kita punya sekarang adalah bekal kita untuk masa depan, mereka semuanya berpartisipasi dengan baik sebagai komposisi dalam persiapan masa depan kita. bedanya hanya pada ukuran seberapa besar & kecil, seberapa pengaruh & tidak-nya partisipasi mereka di dalam komposisi itu. banyak anak sekolah pengen cepet kuliah, anak kuliahan pengen cepet kerja, orang kantoran pengen gajian dan nikah, orang yang nikah pengen punya anak, orang yang punya anak pengen tua & melihat anak-anaknya dewasa, orang yang sudah tua? pengen meninggal? lalu kapan waktunya “pengen menikmati hidup” ?
kita memang dianjurkan untuk bermimpi, diharuskan memiliki pikiran masa depan, harus punya tujuan, harus seribu langkah lebih maju kalau kita mau sukses, tapi kita juga harus inget bahwa kita juga harus menjalani detik ini, saat ini, hari ini dengan sebaik-baiknya. karena tanpa kita sadari ketika kita terlalu fokus untuk mempersiapkan masa depan, kita malah ga menikmati kebahagiaan yang seharusnya bisa kita dapetin sekarang, kita bakalan jadi orang yang gak pernah puas, tamak. kita juga sebenernya ga pernah tau apakah persiapan yang udah kita lakuin ini pada akhirnya menghasilkan kebahagiaan atau kesedihan. toh gimanapun kita mempersiapkan, berencana, tetep aja Tuhan yang menentukan, kan? jadi.. bersyukurlah untuk kalian yang menikmati hidupnya hari ini, bersyukurlah kalian masih bisa tertawa hari ini, bersyukurlah kalian masih memiliki sesuatu hari ini, bersyukurlah kalian yang bisa menyelaraskan persiapan dan kehidupan nyatanya hari ini. bersyukur & nikmatilah sebelum semuanya terlambat.
–
jangan berhenti berencana dan nikmati apa yang ada. the process to get there is more valuable than actually reaching the destination.