The Power of NOW by Dahlan Iskan

Ada beberapa aliran mengenai hidup. Ada orang yang memikirkan hidup itu
masa lalu, membanggakan kejayaan masa lalu, kejayaan naneknya, kakeknya,
orang tuanya, kemudian prestasinya di masa lalu.

Ada orang yang kebalikannya itu, hidup mereka lebih berarti kalau yang
dipikirkan masa depan. Mereka punya prinsip lupakan masa lalu. Yang ada
adalah masa depan. Barang siapa yang memikirkan masa depan, maka dia akan
memperoleh kejayaan di masa yang akan datang. Orang seperti ini biasanya
tidak mau mikir masa lalu, tidak mau menceritakan kebanggaan masa lalu, dan
selalu berorientasi masa depan.
THE POWER OF NOW DAHLAN ISKAN
Tapi ada lagi aliran yang ketiga yang disebut power of now, kekuatan
sekarang ini. Jadi banyak orang yang memikirkan hidup itu yang penting saat
ini. Jadi jangan membanggakan masa lalu, jangan juga terlalu memikirkan
masa depan, karena kalau terlalu memikirkan masa depan, maka hidupnya tidak
bahagia. Bahkan Hidupnya seperti dipacu terus untuk mengejar masa depan.
Padahal belum tentu masa depan itu realistis buat dirinya. Maka orang
seperti ini memikirkan yang penting sekarang ini apa yang diperbuat, dengan
kondisi yang ada, dengan keadaan yang ada.

Ada orang yang berpendapat, yang penting pokoknya saya berbuat
sebaik-baiknya saat ini. Soal hasilnya seperti apa, soal apakah yang akan
datang itu sukses, tidak terlalu peduli.

Tiga pilihan ini saya tidak ingin menyebutkan mana yang terbaik, tapi yang
jelas bahwa terlalu membanggakan masa lalu sudah pasti itu membuang-buang
waktu. Terlalu memikirkan masa depan juga bisa jadi tidak bahagia, dan
berbuat yang terbaik saat ini menurut pendapat saya itulah yang paling
realistis.

by: Dahlan Iskan

Dikutip dari: Milis Tangan Di Atas (TDA)