
Bagaimana Cara Menghindarkan Diri dari Sikap Berbangga Terhadap Diri Sendiri?
Pernah ada orang bertanya kepadanya, “Bagaimana cara membebaskan diri dari ‘ujub (merasa bangga terhadap diri sendiri)?”Beliau menjawab, “Pandanglah segala sesuatu sebagai pemberian Allah, ingatlah bahwa Dia-lah yang memberikan taufiq kepada kita sehingga dapat melakukan kebaikan, dan buanglah perasaan bahwa kita telah berbuat sesuatu. Kalau sudah demikian, niscaya kita akan selamat dari penyakit tersebut.” Dan sewaktu ada yang mengatakan kepadanya, “Mengapa kami tidak pernah melihat lalat hinggap di bajumu?” Beliau menjawab, “(Memangnya) apakah yang mau diperambilnya dariku, sedang manisan dunia dan madu akhirat tidak ada padaku sedikit pun.”
Bagaimana Cara Memperoleh Semangat (Untuk Beribadah)?
Saat ditanya tentang cara memperoleh semangat (untuk beribadah) beliau menjawab,” Caranya adalah dengan menelanjangi (membebaskan) diri dari kecintaan terhadap dunia, mempertautkan jiwa hanya dengan Akhirat, menyatukan kehendak hati dengan kehendak Tuhan, dan membersihkan batin terhadap ketergantungan makhluk .” Saat ditanya tentang dunia, ia berkata, “Keluarkanlah ia dari dalam hatimu kedalam tanganmu! Dengan begitu ia tidak akan mencelakakanmu.” Dan ketika ditanya tentang syukur, ia berkata, “Hakikat syukur adalah mengakui dengan penuh ketundukan terhadap nikmat si Pemberi nikmat, mempersaksikan karunia-Nya, dan memelihara kehormatan –Nya dengan menyadari sesungguhnya bahwa kita tidak akan sanggup untuk bersyukur dalam artian yang sebenarnya.”
Allah turun setiap malam ke langit dunia- Sesuai dengan cara dan kehendak-Nya dan hanya Dia sendiri yang mengetahui-Nya-lalu mengampuni dosa-dosa orang yang di kehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Mahasuci Allah yang Mahatinggi. Tidak ada Tuhan selain Dia, Bagi-Nya nama-nama yang indah.
Turunnya Allah ini adalah turunnya dalam arti yang hakiki, bukan sekedar turunnya rahmat dan pahala-Nya seperti yang diyakini oleh kaum Mu’tazilah dan Asy’ariyah. ‘Ubbadah ibn ash-Sahamit berkata bahwa Rasulullah bersabda,”Allah turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir, lalu berkata, “Tidak seseorang pun yang meminta kepada-Ku melainkan akan Aku berikan permintaannya, Tidak seorang pun yang meminta ampun kepada-Ku melainkan Aku ampuni dia. Tidak ada seorang pun yang mengalami kesulitan hidup, lalu meminta tolong kepada-Ku melainkan akan Aku lepaskan dia dari kesulitannya,”Kemudian ia kembali ke langit pada subuhnya.”
Diambil dari Buku Wasiat Terbesar Sang Guru Besar karya Syekh Abdul Qadir Jailani diterjemahkan oleh Abad Badruzzaman
Bagi Sahabat Pintar yang ingin membaca buku tsb, silahkan datang ke Rumah Pintar Kembar
Jl. Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten
(0272) 3154777