Halo Sahabat Pintar, masih dari buku SUCCESS karya J.Pincott, mari kita kupas inspirasi kesuksesan lainnya ya ^__^
Tujuan dapat menyediakan sumber energi yang memperkuat kehidupan kita. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh sebanyak mungkin energi yang kita miliki adalah dengan fokus terhadap sumber energi itu sendiri. Yaitu, apa yang bisa dilakukan tujuan tersebut untuk kita, dan berkonsentrasilah terhadap energi kita.
–Denis Waitley, motivator
Mulailah dengan sebuah impian. Mungkin sebuah impian yang sifatnya pribadi dan kecil, akan tetapi berharga untuk dilakukan. Kemudian, mimpikan sebuah mimpi yang lebih besar. Teruslah bermimpi sampai Anda merasa impian tersebut sudah tidak mungkin lagi diraih. Ketika itu, Anda akan tahu bahwa Anda sedang berada di jalan yang benar. Anda akan tahu bahwa Anda siap untuk mewujudkan impian bagi masa depan Anda dan mungkin bagi generasi Anda.
–Vance Coffman, Mantan CEO Lockheed Martin
“Ikuti kompas yang ada dalam dirimu, dengarkan ‘suara drum’ dalam hatimu. “Untuk bisa hidup, kita harus bisa memilih. Namun, untuk bisa memilih dengan tepat, Anda harus mengenal siapa diri Anda, untuk apa Anda berusaha, ke mana Anda menuju, dan mengapa Anda ingin ke arah itu.
–Kofi Annan, Mantan Sekretaris Jenderal PBB
MILIKI ATURAN HIDUP
Kerja keras menjadi lebih sulit tanpa adanya sebentuk struktur. Ciptakan sebuah rutinitas. Bagi kalangan penulis seperti Roald Dahl, rutinitas kerja adalah hal yang singkat namun padat.
Rutinitas kerja saya sangat sederhana dan memang selalu demikian selama 45 tahun terakhir. Hal yang luar biasa, tentu saja, adalah jangan pernah bekerja terlalu lama dalam rentang waktu tertentu, karena setelah dua jam, Anda tidak lagi berada pada puncak konsentrasi sehingga Anda harus berhenti. Saya mulai bekerja pada pukul 10 dan saya berhenti pada pukul 12 selalu. Bagaimana pun baiknya saya menulis, saya akan tetap berhenti pada pukul 12, bahkan jika saya agak sedikit merasa stagnan. Anda harus tetap duduk di kursi Anda. Jika tidak, Anda akan mulai terbiasa meninggalkan pekerjaan sehingga Anda tidak akan pernah bisa menyelesaikannya.
–Roald Dahl, penulis
SESEKALI, MUNDURLAH
Mundurlah selangkah, ketika Anda mulai merasa bahwa kerja keras Anda tidak lagi bermakna.
Sesekali, berpalinglah, santai sejenak, agar saat Anda kembali kepada pekerjaan, penilaian Anda akan lebih pasti. Bekerja terus-menerus akan menyebabkan Anda kehilangan daya penilaian. Menjauhlah sejenak, dengan cara ini pekerjaan Anda akan tampak lebih kecil, lebih banyak yang dapat dilihat dalam selintas pandang, dan kekurangan dalam keselarasan atau kehidupan akan lebih terlihat.
-Leonardo da Vinci, Ilmuwan, penemu, dan seniman