Beberapa waktu yang lalu, ketika kandungan saya menginjak usia 39 minggu, saya rajin baca buku tentang hypnobirthing dan mendengarkan mp3 relaksasi. Meskipun sebenarnya its too late…tapi bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali? Adalah 2 buku yang mengulas hypnobirthing, yakni Hypnobirthing – A Gentle Way to Giving Birth karangan Lanny Kuswandi:
dan buku Siapa Bilang Melahirkan itu Sakit karangan Yesie Aprilia, www.bidankita.com
Seperti layaknya siswa yang mau ujian, saya baca buku itu berulang-ulang dan mencoba memahaminya. Saya juga mengikuti kelas yoga (meskipun hanya 2 sesi – D’Oh!) dan hypnobirthing (3 sesi privat bersama bu Yesie) di bidankita, di Klaten.
Saya dan suami memang ingin agar buah hati kami bisa lahir normal, walaupun minus mata saya sebenarnya cukup tinggi. Namun, setelah memeriksakan diri ke dokter mata dan berkonsultasi dengan beberapa dokter kandungan termasuk bidan Yesie, serta menimbang sisi positif melahirkan normal, maka kamipun berupaya agar sebisa mungkin menjalani persalinan normal.
14 Maret 2014 pukul 03.30 pagi, saya dibawa ke RSIA Aisyiyah Klaten karena ketuban sudah rembes, meski belum pembukaan. Sempat mengalami beberapa suntik: suntik melunakkan jalan lahir, suntik antibiotik, infus 2 kantong, dan suntik pacu. Sebenarnya dulu saya sangaaat takut dengan jarum suntik. Jangankan disuntik, baru lihat jarum suntik saja saya sudah takut. Alhamdulillah atas izin Allah, dan berkat mengikuti kelas Hynobirthing saya tidak begitu takut disuntik.
Hingga sore harinya di RSIA Aisyiyah, saya baru pembukaan 4 dan ketuban sudah pecah (karena saya mengejan di saat tidak tepat). Dokter pun menawarkan: mau operasi atau pacu? Saya beranikan diri memilih pacu, sesuai tekad kami berdua untuk mendapat persalinan normal. Meskipun awalnya saya tidak tahu sesakit apa pacu itu. Eh, malah dokternya bilang “Kalau pacu lebih sakit”. dan ternyata benar, pacu itu saaakiiiit… Apa mau dikata, tekad sudah bulat, para ibu di samping kanan dan kiri sudah meng-overlap saya dengan melahirkan bayi mereka masing-masing dan silih berganti dengan ibu-ibu baru (lebih dari 5 ibu meng-overlap saya.
Alhamdulillah, sekitar jam 10 malam, buah hati kami lahir. Ternyata begitu bayi lahir, leganya…subhanallah luar biasa..bahkan ketika dokter sedang membersihkan perut ini dan menjahit pun saya tak peduli. Hanya ada rasa lega dan syukur kepada Allah swt. Rasa takut dijahit yang sebelumnya menghantui ternyata tidak seberapa dibanding kontraksi akibat suntik pacu. Sahabat Pintar, mohon doanya agar anak kami dapat menjadi anak yang sehat, sholehah, pintar, dan bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin
Ada beberapa poin yang bisa saya ambil hikmah:
1. Melahirkan itu memang proses pertarungan terbesar seorang wanita
2. Saat melahirkan, daripada untuk teriak-teriak mengaduh kesakitan, sebaiknya senantiasa berzikir (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar). Itu akan memberikan spirit luar biasa untuk kita para muslimah
3. Selama pembukaan belum terlalu sakit, gunakan juga untuk afirmasi positif, seperti: sejuk, segar, nikmat, sebut nama buah hati, bayangkan buah hati kita tersenyum menyambut kita, dst
4. Dukungan orang-orang terdekat, misal suami, sangat penting
5. Doa orang tua dan orang-orang terdekat juga penting
6. Wanita sudah diciptakan oleh Allah untuk bisa melahirkan, jadi percayalah bayi bisa keluar lewat jalan lahir kita
7. Jangan khawatir jika sudah lewat HPL bayi belum lahir, karena bayi akan lahir pada saatnya. Allah pun tahu kapan saatnya wanita mengandung dan melahirkan
8. Belajar pernapasan perut
Bagi Sahabat Pintar yang ingin membaca kedua buku Hypnobirthing tsb, datang langsung ya ke Taman Bacaan Rumah Pintar KEMBAR
Jl.Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten. Telp (0272) 3154 777.
Buka Senin-Sabtu 08.00-20.00 dan Minggu 08.00-14.oo.
Kami tunggu kedatangan Anda di Rumah Pintar Kembar