Kisah Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf adalah seorang sahabat yang kaya raya dan termasuk salah satu sahabat diantara yang dikabarkan kepadanya bahwa ia akan memasuki Surga Allah tatkala beliau masih hidup. Sebagaimana para sahabat yang berhijrah ke Madinah, Abdurrahman pun meninggalkan seluruh hartanya di Makkah karena lebih memilih Rasulullah Muhammad diatas segalanya, bahkan istrinya pun ia tinggalkan di Makkah. Setibanya di Madinah Al-Munawarrah, Rasulullah Muhammad mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Rabi’ Al-Anshari, saudagar paling kaya di Madinah.

Karena kebahagiaannya yang tiada tara dipersaudarakan langsung oleh Nabi saw, Sa’ad segera berucap pada Abdurrahman “Wahai saudaraku! Aku adalah penduduk Madinah yang paling banyak harta, pilihlah separuh hartaku dan ambillah. Aku juga mempunyai dua istri, lihatlah salah satunya yang mana yang menarik hatimu sehingga aku bisa mentalaknya untukmu.

Bagaimana jawaban kita, seandainya kita dalam posisi Abdurrahman bin Auf tatkala mendapatkan tawaran yang fenomenal itu? Beginilah jawaban Abdurrahman : “Semoga Allah memberkahi keluargamu dan hartamu, tidaklah aku memerlukan semua itu. Akan tetapi, tolong tunjukkan saja dimana pasar padaku, agar aku dapat berdagang disana”. (Kitab Al-Ishabah 2/26).

Lalu Sa’ad menghantarkan Abdurrahman ke pasar, Abdurrahman membeli barang-barang kemudian menjualnya lagi, sehingga dia mendapatkan keuntungan. Dia juga mendatangkan keju dan minyak samin.

Beberapa saat kemudian ketika Rasulullah saw datang dan menanyakan kabarnya, Abdurrahman menjawab bahwa dia telah menikah dengan wanita dengan mas kawin emas sebesar biji-bijian. Subhanallah, Abdurrahman seolah ingin menyampaikan kepada kaum Muslimin bahwa orang yang sudah terbiasa kaya akan susah jadi miskin. Beliau telah mengetahui seluk beluk tatacara perdagangan, mulai dari sikap mental pedagang, siapa supplier, potensi pasar,diferensiasi, networking dan semua tekhnik dagang yang lain, sehingga dalam waktu singkat dia telah menjadi orang paling kaya di Madinah. From Zero to Hero.

Abdurrahman sekali lagi menegaskan, bahwa bukan kondisi awal yang penting, namun habits apa yang telah kita bentuk. Abdurrahman telah melatih habits berdagang jauh sebelum ia memasuki Madinah, kemampuannya menangkap peluang bisnis terungkap dari perkataan Abdurrahman bin Auf “Setiap kali aku memungut sebuah batu, maka aku berharap bisa menemukan emas atau perak.”

buku how to master your habits

Kisah di atas diambil dari buku How to Master Your Habits karya Felix Siauw. Bagi Sahabat Pintar yang ingin membaca buku tsb datang langsung ya ke Taman Bacaan Rumah Pintar KEMBAR

Jl.Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten. Telp (0272) 3154 777.

Buka Senin-Sabtu 08.00-20.00 dan Minggu 08.00-14.oo.

Kami tunggu kedatangan Anda di Rumah Pintar Kembar