Kata Bijak dari Buku Tuhan Sang Penggoda part 2

Rasa sakit yang diberikan Allah untuk mengingat saya agar istirahat dulu. Jangan mau diperbudak pekerjaan. Percuma sukses kalo tubuh ringsek. Saya harus memandang langit-langit, rebah tak berdaya dengan selimut menutupi tubuh yang mandi keringat, sambil berdoa semoga masih ada waktu tersisa untuk menyelesaikan tugas-tugas saya di dunia ini. Kematian tiba-tiba pelawak Basuki beberapa hari lalu saat bermain futsal begitu mengagetkan saya: skenario Tuhan kadang kita tak pernah perkirakan.

Steve Jobs pernah bilang, “Mudah saja buat saya saat harus mengambil keputusan dari beberapa pilihan yang sulit. Saya bayangkan ini hari terakhir saya di dunia, dan keputusan apakah yang akan saya pilih di akhir hidup saya itulah yang akan saya ambil”.

Saat tubuh kita tak berdaya, kita merasa Tuhan begitu dekat. Meskipun pikiran macet, tapi kepasrahan akan mencerahkan hati. Terima kasih Tuhan, tanpa sakitmu yang masih menemaniku sampai hari ini: Engkau telah menyelamatkanku dari penyakit kurang ajar dan kurang bersyukur atas kesehatan yang Kau berikan.

Maka Allah mengajarkan keimanan. Iman itulah inti dari proses belajar yang sejati. Iman membimbing kita untuk mengarungi dunia yang carut marut ini dengan kendaraan tubuh manusiawi kita yang ringkih. Manusia itu terbatas, tapi iman mampu menjangkau semesta bahkan Tuhan. Otak kita terbatas, tapi iman meyakini kejadian setelah mati. Tindakan kita terbatas, tapi iman telah memindahkan gunung, melontarkan pesawat ke planet Mars, bahkan ke lapis langit ketujuh dalam Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW junjungan saya.

buku tuhan sang penggoda - m arief budiman - petakumpet

Diambil dari buku Tuhan Sang Penggoda karangan M. Arief Budiman.

Bagi Sahabat Pintar yang ingin membaca buku tsb, datang langsung ya ke Taman Bacaan Rumah Pintar KEMBAR

Jl.Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten. Telp (0272) 3154 777.

Buka Senin-Sabtu 08.00-20.00 dan Minggu 08.00-14.oo.

Kami tunggu kedatangan Anda di Rumah Pintar Kembar