Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula engkau menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu: Allah mengetahui,sedang engkau tidak mengetahui

Dosa, Taubat, dan Sabar

Tiga Jenis Dosa

‘Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,”Dosa itu terbagi tiga: dosa yang tidak diampuni, dosa yang diampuni, dan dosa yang tidak dibiarkan begitu saja. Dosa yang tidak bisa diampuni adalah syirik, dosa yang diampuni adalah kezaliman seorang hamba terhadap Tuhannya, sedangkan dan dosa yang tidak dibiarkan begitu saja adalah kezaliman hamba terhadap sesama hamba.”

Hadits ini menunjukan bahwa niat untuk bertobat yang dibarengi dengan usaha kea rah itu akan mendatangkan manfaat bagi orang yang melakukannya. Juga menjadi dalil bahwa mestilah melebihkan pahala kebaikan daripada pahala kejahatan, walaupun hanya berlebih sebesar biji zarrah, untuk mendapatkan keberuntungan di akhirat. Oleh sebab itu, hendaklah orang yang bertaubat itu memperbanyak kebaikan dan amalan-amalan sunnah agar pahalanya melebihi dosa-dosa kejahatannya.

Taubat

Dikabulkannya tobat seorang dapat terlihat dalam empat hal, yaitu: pertama lisannya terjaga dari ucapan-ucapan yang kotor, menggunjing orang lain, mengadu domba, berbohong, dan perkataan yang sia-sia. Kedua, hatinya bersih dari sifat iri dan dengki terhadap orang lain. Ketiga, ia menghindar dari bergaul dengan orang yang tidak baik, sebab orang-orang itulah yang berusaha mengembalikannya ke jalan dosa. Keempat, ia, selalu menyesali dosa-dosanya sehingga senantiasa memohon ampun kepada-Nya, bersungguh-sungguh beribadah kepada-Nya, dan selalu siap untuk menghadapi kematiannya.

Sabar

Sabar terbagi kepada tiga macam, yaitu: pertama, sabar karena Allah, yakni sabar dalam melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Kedua sabar bersama Allah, yakni sabar menghadapi segala cobaan dan musibah yang datang dari-Nya. Ketiga, sabar terhadap Allah, yakni sabar menunggu datangnya janji-janji-Nya, seperti pertolongan, rezeki, kelapangan, pahala, dan lain-lain.

Abu Utsman berkata, “ibadah yang paling baik balasannya adalah sabar. Allah berfirman, “…. Dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,” (QS. An-Nahl [16]:96) dan , “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]:10)

Al-Khawwash mengatakan,”Sabar adalah senantiasa mematuhi apa-apa yang terdapat di dalam Kitabullah dan Sunnah Rasul.”

Ruwain berkata, “Sabar adalah meninggalkan sifat keluh-kesah.”

Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula engkau menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu: Allah mengetahui,sedang engkau tidak mengetahui

Apa pun yang telah ditakdirkan Allah bagimu, wahai anak cucu Adam, adalah baik bagimu, sekalipun itu sepertinya tidak baik lagi menyusahkan menurut pandanganmu sehingga engkau pun membenci nya. Oleh sebab itu, bertaqwalah kepada Allah dan ridhalah terhadap Qadha-Nya tersebut. Allah berfirman, “Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula engkau menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu: Allah mengetahui,sedang engkau tidak mengetahui.” (QS. al-Baqarah[2]:216) Yakni, Allahlah Yang Maha Mengetahui apa-apa yang baik untuk dunia dan akhiratmu.

Artikel sebelumnya dapat dilihat di sini dan sini.

Diambil dari Buku Wasiat Terbesar Sang Guru Besar karya Syekh Abdul Qadir Jailani diterjemahkan oleh Abad Badruzzaman

Bagi Sahabat Pintar yang ingin membaca buku tsb, silahkan datang ke Rumah Pintar Kembar

Jl. Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten
(0272) 3154777