Halo Sahabat Pintar!
Beberapa waktu yang lalu saya membaca buku karangan A. Adji Watono yang berjudul Advertising that Makes Money – My Life, My Way, My Blood. Kalau saya menyebut kata Adji Watono mungkin Anda tidak begitu mengenal ya? Bagaimana kalau saya menyebutkan nama perusahaannya yaitu Dwi Sapta? Dwi Sapta adalah Integrated Marketing Communication Solution yang telah mencetak banyak iklan-iklan sukses, terutama di TV seperti iklan Tolak Angin, Vegeta, Kalbe, dst. Membaca bukunya bagaikan merasakan semangat perjuangan Pak Adji secara langsung. Bagaimana tidak? Di buku itu dipaparkan tips-tips serta perjuangan keras Pak Adji membangun Dwi Sapta dari nol hingga kini memiliki sekian banyak klien besar.
Berikut ada salah satu uraian beliau tentang tiga jenis karyawan berdasarkan anggapan pekerjaan baginya, apakah sebagai Job, Career, atau Passion. Mau tahu termasuk yang mana Anda? Cek ya:
Kelompok pertama adalah karyawan yang beranggapan bahwa bekerja adalah penugasan (job) dari atasan. Kelompok kedua adalah mereka menyikapi bekerja sebagai karier (career). Dan kelompok ketiga adalah karyawan yang menyikapi kerja sebagai sebuah passion. Apa beda ketiganya?
Kelompok pertama adalah yang paling jelek, yaitu karyawan yang menganggap bekerja sebagai tugas dari atasannya. Namanya tugas, maka tentu saja dia mengerjakan pekerjaan tersebut sebagai sebuah beban. Karena dianggap beban, maka kalau bias ia menghindari pekerjaan tersebut dan mengerjakannya asal-asalan.
Karyawan jenis ini selalu punya prinsip, kalau bias dia tidak menanggung beban pekerjaan, karena itu biasanya mereka tidak memiliki ownership dan tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara tuntas dan sempurna. Pokoknya asal selesai.
Kelompok kedua agak lumayan. Mereka menyikapi pekerjaan sebagai sebuah karier yang harus terus naik dari waktu ke waktu. Naiknya karier tentu saja diikuti dengan naiknya gaji, kekuasaan dan beragam fasilitas yang didapat. Jeleknya karyawan jenis ini adalah motivasi mereka dalam bekerja murni ditentukan oleh iming-iming melajunya karier mereka. Jadi mereka cenderung oportunis. Bekerja bagi mereka adalah ajang berpacu untuk secepat kilat melambungkan karier.
Karyawan jenis ketiga adalah yang paling ideal. Mereka adalah karyawan yang melihat bekerja sebagai sebuah panggilan hidup, bekerja sebagai sebuah misi, bekerja sebagai sebuah passion. Kalau sudah sampai pada tahapan ini, maka karyawan tersebut sudah melihat kerja sebagai sebuah kenikmatan. Mereka akan melakukannya dengan sepenuh hati, dengan tanggung jawab penuh dan komitmen yang tak ada tandingannya.
Berikut kata-kata Pak Adji: “Saya berani bilang bahwa passion merupakan segala kebaikan, passion adalah sumber kedahsyatan, passion adalah sumber keajaiban. Kalau anda mengerjakan pekerjaan anda dengan passion, saya berani jamin anda akan menemukan energy yang dahsyat; anda akan all out mengerjakannya; anda akan mencapai level kinerja terbaik; dan ujung – ujungnya pekerjaan itu akan terselesaikan secara tuntas sempurna. Singkatnya, anda akan menemukan keajaiban luar biasa dalam bekerja jika anda melakukannya dengan passion.
Bagi saya passion adalah urat nadi kesuksesan seseorang!!! Passion akan muncul jikalau seseorang mencintai pekerjaannya dan ia mendapatkan kenikmatan dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Jadi sumber dari passion saya dalam bekerja adalah kecintaan saya terhadap pekerjaan. Karena cinta, saya menikmati detil demi detil pekerjaan ini. Saya mendapatkan kenikmatan luar biasa dari setiap pekerjaan yang saya lakukan. Dan karena merasakan kenikmatan, otomatis saya menjadi all out dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. ”
Nah, bagi Sahabat Pintar yang ingin membaca buku tsb, langsung datang ya ke Taman Bacaan Rumah Pintar Kembar di Jl. Solo-Yogya km.30 Jombor Ceper Klaten (sebelah hotel Victoria, depan masjid hijau NU Jombor). Kami buka setiap hari mulai pukul 08.00. Baca di tempat GRATISSS sepuasnya. GRATISSS biaya pendaftaran menjadi anggota taman bacaan. Hubungi (0272) 3154 777.