3 PRINSIP DASAR MEMENANGKAN PERSAINGAN

Disadari atau tidak, dalam bisnis selalu terdapat persaingan. Baik yang sifatnya head-to-head (berhadapan langsung, contoh: produk/jasa yang sama, hanya berbeda merk/brand), maupun yang “lewat samping” (atau substitusi, contohnya: kereta api dengan bus, atau sarana transportasi lainnya). Apa yang membuat raksasa2 bisnis seperti: Toyota, Sony, Samsung, Microsoft, Facebook, KFC, Citibank, Astra, BCA, Djarum, Sampoerna, dll sampai saat ini bertahan dalam persaingan, bahkan makin MENGGURITA? Sedikitnya, mereka selalu bertumbuh dalam 3 HAL POKOK dalam suatu BISNIS.
Sebelum masuk ke pembahasan, saya punya dua SYARAT:
1. Berpikirlah BESAR! Tidak hanya produk/jasa, tapi BISNIS Anda secara keseluruhan.
2. Jawab pertanyaan2 dalam artikel singkat ini dengan SEJUJUR-JUJURNYA.

Gimana?? Okaaay?? Mari kita bahas…

1. KEUNIKAN/DIFERENSIASI

Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri:
1. Siapa 3 kompetitor dlm bisnisku?
2. Apa 5 hal terbaik yang mereka miliki?
3. Apa 5 kelemahan mereka?
4. Iklan/promo apa saja yg mereka lakukan?
5. JAMINAN atau GARANSI apa saja yang mereka tawarkan kepada pelanggan?
6. Apa yang orang2 katakan tentang mereka?
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bisa Anda kembangkan sendiri, seputar kompetitor2 Anda. Kemudian, pertanyaan penutupnya adalah: Apa yang harus saya lakukan untuk merebut HATI PELANGGAN?

Coba Anda pikirkan tentang KEUNGGULAN Kompetitif ASLI dari Anda, yang tidak mudah ditiru oleh orang lain, dan…yang terpenting.. MENARIK bagi TARGET PASAR Anda! SESUATU yang akan menjadi TOPIK PEMBICARAAN pelanggan2 Anda.

Keunggulan kompetitif atau keunikan ini bukan berarti Anda melanggar prinsip dasar dalam berbisnis, yaitu: Market, Market, dan Market! Akan percuma jika KEUNIKAN tersebut tidak diinginkan oleh pasar/market, sebagus apapun produk Anda.

Kekuatan BISNIS Anda SANGAT dipengaruhi oleh PENGALAMAN BELANJA yang MENANCAP di benak customer. Karena pengalaman belanja tersebut yang akan menentukan REPEAT ORDER, atau menularkan “virus” tentang bisnis Anda. Positif maupun negatif.

2. SERVICE EXCELLENCE!

Suatu hari saya datang ke salah satu toko DIGITAL PRINTING.. Di situ awalnya saya dilayani oleh seseorang yg “biasa aja” (sebutan utk pelayanan yg buruk), wajah dan bahasa tubuhnya menunjukkan sikap “menolak”. Kemudian setelah pindah meja, saya dilayani oleh satu anak muda dengan baik, bahkan dibantu untuk meng-edit file, sehingga setelah dicetak, hasilnya MEMUASKAN!! Dan saya dengan sukarela memberi dia tip yang “lumayan/pantas” untuk keramahan dia yg hampir 2 jam meng-edit file saya. Lain waktu, tentu saya akan memilih dia lagi utk “membantu” saya.

Di kesempatan lain, seorang kawan menceritakan tentang bisnis miliknya, di mana setiap dia (pemilik) ada di tokonya, omset selalu naik. Sementara sebaliknya kalau dia tidak ada, omsetnya cenderung turun atau biasa2 aja. Suatu hari saya datang ke tokonya, saat dia tidak ada di sana. Dan di lain hari saya datang lagi, saat si pemilik ada di TeKaPe. Suasana karyawannya berbeda sekali. Pelayanannya berubah, karyawannya tidak ada yg memegang gadget satu pun, dan semuanya “siap” untuk melayani para pelanggan, walaupun saat yg kedua itu toko sedang sepi. Akhirnya di lain kesempatan, saya bertemu dengan si Owner dan bercerita dua situasi berbeda tersebut. Singkatnya saya bilang ke dia: “kalo masih bisa dibina yaa dibina, kalo enggak yaa dibinasakan aja, daripada membinasakan bisnis Anda dan banyak orang baik di situ.”

Di balik produk yang “bagus”, harga yang “murah”, ada satu hal yang mesti dipahami. Apa itu? Yup, SERVICE EXCELLENCE!! Jika Service Excellence ini sudah menjadi BUDAYA dalam perusahaan/bisnis Anda, maka suasana akan menjadi HIDUP. Service Excellence ini tidak hanya terbatas kepada para pelanggan saja, tapi juga ANTAR BAGIAN/DEPARTEMEN dalam bisnis Anda. Pertahankan orang2 dalam organisasi Anda yang selalu bekerja dalam dan dengan TOTALITAS mereka. Dan sudah saatnya Anda “membinasakan” orang2 yang tidak bisa dibina, atau bisnis Anda akan binasa, karena Anda ditinggalkan oleh pelanggan Anda.

3. BUDAYA PERUSAHAAN

Masih berpikir bahwa KARYAWAN adalah ASET? Aset yang sebenarnya adalah BUDAYA yang baik di perusahaan/bisnis Anda! Mengapa? Karena budaya yang baik yang akan membentuk Tim Anda menjadi SOLID! Lalu bagaimana membentuk budaya yang baik dalam perusahaan/bisnis Anda?
1. Memahami pentingnya TUJUAN BERSAMA, yaitu SATU VISI. Bagian2 dalam organisasi Anda mempunyai dan melaksanakan perannya masing2, untuk mencapai satu tujuan yang sama… KEPUASAN PELANGGAN! Selalu ingat.. CUSTOMER TIDAK PERNAH SALAH!
2. Memahami KODE ETIK atau VALUE Perusahaan. Semua hal dalam organisasi Anda harus terkoneksi dengan baik. Untuk itu, dibuatlah kode etik dan value. Sehingga semua PERILAKU yang ada dalam organisasi Anda, adalah PERILAKU yang BERTANGGUNG JAWAB.
3. Empowerment (pemberdayaan) dan delegasi. Kembangkan organisasi perusahaan/bisnis Anda secara KUALITAS, bukan hanya kuantitas/jumlah. Anda bisa mengangkat Manager, General Manager, bahkan Direktur. Tapi apakah Anda sudah menciptakan seorang LEADER yang baik? Leader bukanlah otoriter, tapi dia menciptakan TRUST (saling percaya, bukan saling curiga) dan AKUNTABILITAS (dapat diandalkan) dalam organisasinya.
4. STRONG LEADERSHIP! Strong leadership akan menjaga ketiga poin di atas, bahkan untuk dirinya sendiri, dan termasuk juga saat di luar lingkungan pekerjaan. Sebagai contoh: jika Anda masih (punya kebiasaan) sering menerobos lampu merah, atau menghalangi kendaraan di belakang Anda padahal ada rambu “Belok kiri jalan terus”, maka kemungkinan besar Anda juga akan melanggar aturan2 yang ada dalam bisnis Anda. Jika Anda seorang LEADER yang ingin “menciptakan” ATURAN MAIN, KODE ETIK, VALUE, dan BUDAYA TIM yang BAIK dalam perusahaan, tapi Anda sendiri melanggar prinsip2 tersebut, kira2 apa yang akan terjadi dalam ORGANISASI dan TIM Anda?

Perubahan selalu membutuhkan KOMITMEN. Mungkin Anda sering mendengar: “You pay peanut, You get monkey”. Seberapa besar komitmen yang Anda “bayarkan” dalam bentuk apapun, (jika Anda jujur) di situlah Anda SUDAH bisa mengukur hasilnya.

Seperti biasa.. Tulisan saya ini masih sangat singkat. Anda bisa mengembangkannya sendiri. Tetaplah FOKUS, KREATIF, dan KOMITMEN terhadap bisnis Anda.
Semoga bermanfaat..

Salam,

Ditulis oleh Dania Setiabudi – Certified Business Coach

Milis Entrepreneur Camp